Rabu, 25 Mei 2016

Ini Jaman PaLuGaDa ! Apa Lue Minta, Gue Ada !

Haii Frennn,

Percaya tidak bahwa garis perbedaan antara sebuah industri dan industri lain, semakin lama semakin hilang. Banyak sekali produk produk yang saling combine, saling bundling, dan saling dibuatkan paket paketan hahaha

Contoh salah satu saja, dulu jaman batu kaliii, produk tabungan berjangka perbankan yah hanya tabungan saja, murni sebagai tujuan investasi. Anda bandingkan sekarang, produk perbankan Tabungan atau Deposito sudah include didalamnya Asuransi atau bersifat proteksi.

Dulu kalau beli handphone atau gadget atau produk elektronik lainnya yah tinggal beli aja, sekarang ditanyakan maukah bayar sekian duit dan garansi service yang setahun bisa jadi dua tahun.

Dulu Restoran Siap Saji yang ada gambar "Kakek Tua" itu hanya jualan ayam goreng, dll makanan khas amerika, Sekarang ini sudah ada jual Kopi, Donut, bahkan jual CD lagu indie.

Dulu jualan rumah property hanyalah jualan rumah saja, sekarang bertambah Asuransi Kebakaran hahaha

Dulu Operator Telekomunikasi jualannya Suara dan SMS, sekarang Suara dan SMS itu produk basic yang kadang kala malah diberikan free, permainan telah bergeser ke kuota lue berapa, kuota saya segini loh dengan harga hanya segini. Kedepannya akan bermain ke jualan Aplikasi.

Insurance juga sudah mulai bergerak dan memakai cara network marketing, yaitu bagaimana rekrut agent sebanyak mungkin dan jualan polisnya difokuskan ke keluarga sekitar agen tsb. Dan bila agent merekrut agent maka mendapatkan juga komisi komisi tambahan bila agent yang direkrutnya produktif.

Bisnis MLM sudah mulai mengabur cara cara personal touch nya dan mulai menyebrang ke online. Upline Downline tidak perlu bertemu, yang penting orderan lancar, omset ada dan produk tersedia.

Ini sudah menjadi Jaman PaLuGaDa frennn !

Pertanyaannya apakah PaLuGaDa adalah lebih baik atau kembali ke Core Business lah yang terbaik ?
Saya tidak memilki jawabannya frennn ....

Bagaimana pendapat Anda Frennnn

Salam Luar Biasa !

Erwin Tanes

Jumat, 18 Maret 2016

Mau jadi Pengusaha ? Action donk !

Senang sekali saya di session terakhir kelas kuliah minggu lalu. Kebetulan saya dipercayakan membawakan kelas Entrepreneurship di sebuah kampus Medan.

Senangnya saya bukannya dapat hadiah dadakan, bukan pula dapat lotere, uppss sorry lotere sudah gak ada di Indonesia yah hahaha, bukan pula diwawancarai oleh TV Stasiun Swasta hehehe

Senangnya saya karena anak anak didik saya mulai berproses dan menerapkan apa yang diajarkan di kelas untuk dipakai berbisnis. Sebelumnya saya mempersiapkan beberapa session kelas untuk mengajarkan konsep konsep dasar berbisnis. Nah sekarang yang utamanya, yaitu berbisnis !

Ada yang mau bisnis kuliner Kimbab ( Sushi nya orang korea ), ada yang bisnis kuliner Doenat Gaoel, donut yang berkarakter dan dengan topping yang nyeleneh, ada pula yang mau dagang parfum saja, ambil dari grosir dan memasarkan ke teman temannya.

Apapun bisnisnya No Problem, itulah yang saya tegaskan ke anak anak, yang pasti adalah Action ! Bertindak !


"Seribu Lie dimulai dari sebuah langkah kecil" inilah yang saya ajarkan kepada anak anak mahasiswa, sesuai dengan contekan saya membaca kutipan orang bijak wakakakak

Jangan mikirin terlalu detail tentang sistem keuangannya, sdm nya, atau produksi nya. Bukan tidak boleh mempersiapkan itu semua, namun yang terpenting adalah Lakukan dan Lakukan. Segala yang tidak baik dan tidak sempurna akan berproses dan pelan pelan akan diperbaiki dan disempurnakan frenn.

Nah minggu depan session saya adalah mendengarkan apa yang telah mereka lakukan seminggu dalam berbisnis. Ada trouble dimana, bagaimana seharusnya, kendala apa saja, barangnya laku terjual gak, dll dan dll hehehe. Soo beberapa pertemuan kedepan saya dengan mereka yahhh hanya sharing sharing beginian frennn.

Yah itu semua karena berbisnis susah diajarkan, harus mereka terjun sendiri. Mengajarkan orang berenang juga susah teorinya namun klo cemplung ke air dan mulai berenang, kok sepertinya mudah yah hahaha

Mau ajarkan anak bahwa cabai itu sebenarnya pedas, gampang frennn kasih aja makan dikit cabai nya hahaha, ketika kepedasa, nahhh itu nak namanya pedas hehehe

Nah kalau mau jadi Pengusaha ? ya sudah cemplung aja berbisnis, lakukan dan lakukan saja. Jangan terlalu banyak teori, praktek dulu hehehe ntar teori baru kita tuliskan dalam buku biografi kita setelah kita sukses berbisnis. Setuju ???

Rabu, 16 Maret 2016

Tukang Parkir Terbaik Sedunia

"You Learn Something Everyday if You Pay Attention" by Ray LeBrond

Alkisah, terdapatlah seorang tukang parkir dekat rumah saya. Tukang Parkir ini sudah lama saya perhatikan, area kerjanya hanya meliputi seputaran pelataran parkir sebuah toko roti yang cukup ternama di Medan. Tidak begitu luas dan tidak juga begitu kecil "wilayah kekuasaanya"

Jadi kalau mau disimplify yah, dia bisa menjadi Tukang Parkir dan bisa rame mengutip parkir karena mobil mobil customer toko roti yang berbelanja roti didalamnnya.

Tidak ada yang aneh dari seorang tukang parkir Medan, yah orangnya memang hitam, tinggi, memakai rompi petugas parkir dan kaos lengan panjang yang maybe seminggu pun belum tentu sekali dicuci. Kalau didekatin maybe juga aromanya sedikit menyengat yah kecuali dia jadi agen parfum jadi wangi selalu hahaha

Muka nya rada rada sangar, sedikit kumis dengan gaya rambut yang sedikit mirip aktor Hongkong jaman 90an alias rambut belah tengah. Gerak geriknya cukup cekatan dan ligat (bahasa medan hihihi) dalam mengatur parkir mobil mobil customer toko roti tsb.


Inspirasi saya muncul dan menulis tentangnya adalah karena selain mengurus parkir, orangnya juga cekatan membantu sepeda motor, atau mobil, atau bahkan pejalan kaki sekalipun untuk menyebrang jalan ataupun berbelok arah. (kebetulan memang toko roti tsb di pojokan hook persimpangan jalan).

Dan ini dilakukan dengan sungguh sungguh, bukan karena mau mengutip uang tambahan atau gaya gaya-an karena mau angkat telor bos bos besar dengan mobil mewahnya yang mau lewat hehehe. Hal ini saya cermati bukan sekali dua kali, maybe sudah bertahun tahun dilakukan hal tsb.

Kalau mau ditelusuri dengan gaya ala "Detektif Conan" maybe logikanya bila terjadi kemacetan atau kecelakaan dipersimpangan jalan tsb maka yang rugi besar adalah Tukang Parkirnya. Karena jalanan akan stuck macet dan orang orang akan malas belanja roti di toko tsb hehehe

Namun bila tidak memakai logika, maybe inilah yang dinamakan berbagi, ringan tangan dan kaki, karena dengan kebiasaan yang dilakukannya selalu maka orang menjadi senang berbelanja di toko roti tsb, karena gampang markir kenderaan dan tukang parkirnya begitu helpful.

Tentu ujung ujungnya semakin banyak customer yang belanja roti dan berimbas kepada setoran parkir nya juga lumayan lancar hehehe.

Wah saya belajar banyak dari abang parkir neh, jangan perkiraan melakukan sesuatu, lakukan saja dan ikhlaskan saja, selalu ada balasan dari Tuhan untuk kita (colek teman disamping ....)

Dengar dengar dulunya Abang Parkir ini preman jalanan yang selalu meminta minta, entah kejadian apa yang membuatnya insaf. Semoga insaf selamanya yah bang ...... dan jadi panutan "Tukang Parkir Sedunia"

Sabtu, 05 Desember 2015

Jalankan MLM, Jangan fokus ke PASSIVE INCOME !

" The Mind is Everything What You Think You Become " by Buddha

Salam Hebat Luar Biasa, all my frennn

Setelah banyak tidak aktif dari menulis artikel, kali ini saya kembali menuliskan opini saya tentang Bisnis MLM. Keinginan menulis topik kali ini karena terpicu dari percikan percikan sharing dari seorang teman sewaktu ketemu kongkow2 di sebuah restoran. Mudah mudahan bisa bermanfaat bagi teman teman penggiat bisnis MLM yang "BENAR" dimanapun Anda berada.

Kebetulan beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan ikut mendengar sharing dan ngobrol dengan beberapa teman dari Business MLM yang belakangan cukup menggetarkan nusantara. Dan kali ini, owner dari perusahaan tersebut juga hadir.

Perusahaan ini belum lama di Indonesia, sekitar 3 tahunan but jaringan nya berkembang begitu pesat, bisnisnya menggurita kemana mana, produknya terbukti nyata memberikan kesembuhan kepada konsumen konsumen setianya dan dengar dengar sedang membangun gedung 11 lantai di Jakarta untuk menjadikan Kantor Pusat mereka yang awalnya berada di Surabaya.

Seorang teman di waktu sharing tsb mengungkapkan " MLM telah mensesatkan orang dengan mengelu elukan passive income "

Awal awalnya saya gak setuju dengan ocehan teman satu ini, namun setelah dipikir pikir, banyak benarnya juga.

Berikut beberapa sharing yang didapatkan dari pertemuan tsb.

" Passive Income " secara nyata nyata membuat member member MLM merasa bahwa berbisnis hanya cukup sekedarnya saja, tidak benar benar menjalankan aktivitas nya dengan benar, mengharapkan munculnya bonus bonus yang pasif hanya dengan merekrut beberapa member (downline) yang dirasakan sudah hebat dan akan berduplikasi ke dalam jaringan tsb.

Ujung ujungnya member MLM menjadi malas dan tidak terdidik untuk beroleh "Active Income". 
Bahkan teman saya berani menantang, "Ayuk sebutkan siapa Leader MLM yang telah sukses dan hanya menerima Passive Income ? "

Tunggu dulu frennn, jangan sanggah dulu hehehe maksudnya adalah kalo Leader MLM yang benar benar "SEJATI" maka tidak akan pernah PASSIVE. Mereka akan selalu Aktif menjalankan bisnis MLMnya , tidak dibatasin dari usia, lokasi, daerah, ataupun kekurangan infra struktur apapun di lapangan.

Sekali lagi ditegaskan " LEADER MLM yang Sejati selalu melakukan ACTIVE INCOME "

Soo cerita Passive Income di MLM itu tidak benar dan tidak nyata ?

Bukan begitu sobat, PASSIVE INCOME memang benar bisa Anda dapatkan di bisnis MLM yg BENAR, namun jangan Anda mengiming imingkan PASSIVE INCOME terutama kepada member member pemula Anda yang tidak memahami arti sebenarnya, sehingga yang terjadi yah seperti kondisi kondisi diataslah hehehe

Seperti Quotes diatas terucap oleh Buddha, "Kita menjadi Apa yang kita Pikirkan " maka seyogianya bila fokusnya adalah PASSIVE INCOME dan dengan pemahaman yang "seadanya" saja maka saya garansi 100%, Jaringan Anda tidak akan bertumbuh maksimal hehehe

Fokuskan Member Member Anda untuk beroleh dulu yang namanya "ACTIVE INCOME" yaitu Income yang Anda dapatkan ketika Anda ACTIVE melakukan bisnis MLM nya.

"PASSIVE INCOME" itu hanyalah bonus tambahan yang bakalan Anda dapatkan setelah Anda ACTIVE secara KONSISTEN.

Hal ini berarti Fokus Anda dalam membimbing mereka bukan pada Passive Incomenya, melainkan kepada "Aktivitas yang Produktif yang akan menghasilkan Active Income "

Last but Not Least,
PASSIVE INCOME = ACTIVE INCOME yang dilakukan dengan KONSISTEN !

Semoga bermanfaat frennnn
Salam Hebat Luarbiasa !

Erwin Tanes
*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755

Rabu, 11 November 2015

Cerita ttg Tukang Hambuger dan Krisis di Negeri Antah Berantah

"You are what You Think !" itulah kata kata dari semua Motivator Dunia dan Indonesia. Tidak ada salahnya dengan statement tsb, cukup sederhana, singkat, tersepelekan oleh kita kita karena keseringan dengar hehehe but kebenarannya kembali menohok kita di masa masa perlambatan ekonomi ini.

Kali ini jumpa lagi, sekian lama saya beristirahat dari menulis dan bersua teman teman di blog. Kesibukan saya dalam mengatur bisnis baru membuat keengganan dan kemalasan saya dalam menulis "menjadi jadi" hahaha. Mudah mudahan usaha baru yang saya rintis bisa berjalan lancar, step by step maju dan berjaya.
Doakan yah frenn hahaha


Kembali ke laptop, "You are What You Think" juga kembali saya ucapkan ketika mengajar di sebuah perusahaan asuransi jiwa ternama di kota medan pada awal Oktober 2015 yg lalu. Di moment itu saya bercerita tentang seorang Tukang Hambuger dan Krisis yang terjadi di Negara Antah Berantah.

Ijinkan saya kembali bercerita, dan cerita ini juga sudah terlalu sering kita dengar, bahkan sampe asal usul cerita ini sudah tidak terdeteksi lagi hehehe. Seorang Tukang Hambuger yang sangat sukses di sebuah Kota besar di Negeri Antah Berantah belakangan ini galau karena mendapat bisikan informasi dari anak semata wayangnya yang baru pulang dari luar negeri dan bergelar MBA.

"Papa sekarang lagi krisis dunia, Kios Hambuger Papa juga harus waspada. Kurangin pemesanan daging, roti, dan keju, karena bila tidak habis dijual dan harus dibuang, maka Papa akan rugi banyak "

" Untuk saus tomat dan cabe yang biasa papa racikan untuk konsumen, bisa juga Papa kurangi rempah rempahnya "

"Kita lagi alami krisis, bahan baku kurang dikit, konsumen Papa tidak bakalan tahu, dan kalaupun tahu tidak bakalan komplain"

Demikianlah anaknya berpesan dengan gaya inteligensi yang sok pintar, dan dikarenakan Tukang Hambuger ini adalah seorang yang polos naif, maka dilakukan apa yang disuruh anaknya.

Dan apa yang terjadi frennn ?
Simsalabim, konsumen yang biasa nya antri berjubel untuk bisa mencicipi Hambugernya mulai berkurang dan makin lama makin menurun penjualannya.

Sebenarnya mana yang benar, Krisis sehingga Konsumen Hambuger berkurang atau karena Tukang Hambuger "percaya" bahwa krisis ini juga akan berimbas di bisnisnya maka dikurangi daging, roti, keju, bahkan rempah rempah utk sausnya sehingga Konsumen nya merasakan perubahan di kelezatan Hambuger yg dibuat ?

You are What You Think !!!

Krisis boleh saja terjadi dimanapun, selagi Anda percaya, Bisnis Anda selalu bisa survive dan berjaya melewati krisis maka jadilah seperti yang Anda percayai !

Semoga kita tidak menjadi sok pintar beranalisis seperti anak dalam cerita tsb, namun Selalu Waspada dan Always Positive Thinking !

Semoga bermanfaat !

Erwin Tanes
*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755

Sabtu, 04 Juli 2015

Terinspirasi dari Handphone Baru Anak

"Everything comes to us that belongs to us if we create the capacity to achieve it" by Rabindranath Tagor

Hai Freennnn,

Sebuah Kisah Nyata ketika anak saya baru mendapat handphone baru, seperti biasa senangnya anak kecil yang mendapat mainan baru, "Pa, ntar bantu isikan game ini itu yah ... ", pesannya kepada saya.

Setelah instalasi dan memasukkan beberapa game kesukaannya, saya coba menjalankan aplikasi gamesnya dan menemukan keganjilan dalam proses tsb.

Kok games yang dimainkan begitu lambat loadingnya yah ? Apakah salah di Kartu Perdana yang saya beli, Paket Datanya yang kurang, or Games nya yang berat sehingga berat untuk dimainkan ?

Ujung ujungnya saya give up dan membawa ke Toko Hand Phone kenalan dan meminta tolong untuk diperiksa, Apakah Memory HP nya yang kurang or salah dimana ? Soalnya dengan Games sejenis, dimainkan di HP yang lain, tidak ada masalah kok.

Ternyata Frennn permasalahan di HP nya adalah HP tersebut tidak bisa mengakses jaringan 3G, hanya bermain di aringan 2G saja hahaha. soo dengan games yang harus terkoneksi internet, maka sudah pasti loadingnya akan lambat. Padahal HP tsb secara tampilan bagus, secara warna dan kualitas monitor juga tidak kalah canggih, apalagi merk nya juga bukan merk abal abal.

Berarti masalahnya adalah di "Kapasitas" untuk menerima jaringannya yang belum tinggi. Saya termangut mangut dan serasa mendapatkan pencerahan baru, bahwa secanggih apapun sebuah alat, aksesoris, dan secantik apapun penampilan luarnya, bila kapasitasnya 2G yah HP tsb tetaplah HP 2G hahahaha.

Seperti Quotes diatas, Berkah apapun akan datang kepada kita, tergantung "Kapasitas" kita mampu menerimanya atau tidak. Saya pernah menulis di buku saya, The Success Messenger, istilahnya adalah "Daya Tampung". 

Fokuskan diri kita untuk tidak semata mata mempercanggih diri, mempercantik penampilan, dan memasangkan berbagai aksesoris aksesoris kehidupan yang menyilaukan mata saja, tapi baiknya kita belajar untuk memperbesar "Daya Tampung" kita supaya Berkah atau Peluang apapun yang datang dalam hidup kita bisa segera kita ambil dan manfaatkan.

Selamat menambah "Daya Tampung" kita semua !

Salam Hebat Luar Biasa !

Erwin Tanes

Rabu, 24 Juni 2015

Belajar Nilai Nilai bisnis MLM dari Singapore !

"Belajar boleh dari sesiapapun, ambil positivenya, modifikasikan, dan aplikasikan kembali untuk Pribadi Kita semua untuk menjadi Lebih Baik !" By Erwin Tanes

Hai Frennn ,

Sudah lama gak bersua, karena kesibukan memberikan pelatihan dan berkeliling kemana mana hehehe, kali ini saya mau sharingkan sedikit pengalaman saya ketika melakukan travelling di Singapore.

Kebetulan saya mengikuti Program yang dibuat sebuah Support System bisnis MLM yang terkemuka di Indonesia, dimana saya hadir sebagai Pengamat diluar dari Sistem tsb. Saya sangat beruntung karena diijinkan ikut nimbrung dan menjadi bagian dari Program tsb, walaupun hanya sebagai seorang Pengamat saja.

Program tersebut bukanlah Program Travelling yang biasa, karena yang berhak mengikuti Program tsb adalah Member Member MLM yang telah Qualified persyaratan tertentu yang diharuskan Support Systemnya. Awalnya saya terpikir yah Program jalan jalan pasti begini2an aja, seperti Travelling Biasa, namun kali ini sungguh berbeda dan luar biasa.

Perbedaan yang jelas adalah para member membernya diberikan kesempatan belajar langsung di lapangan, bagaimana melihat peta, bagaimana naik MRT, bagaimana memahami jalur Rute Bus, dan bila dicermati dengan baik, semua mengandung nilai nilai pelajaran yang tidak ternilai.

Jadi semacam "Pelatihan OutBound Khusus" selama beberapa hari namun OutBound nya di kehidupan nyata.

Seperti perkataan dari Top Leader Support System tsb, " Belajar tidak melulu harus di kelas, dengan Travelling malahan member saya bisa belajar lebih banyak, belajar dari aktivitas dan dari kehidupan nyata negara lain "

Soo Apa yang bisa kita pelajari dari Singapore ? Ini adalah penilaian pribadi saya, bila tidak berkenan, maafkan daku, bila senang, silahkan share ke teman teman yah hehehe

SYSTEM

Singapore adalah Negara SYSTEM. Ini sangat terlihat dari Transportasi Umum yang digunakan, Anda mau kemana saja, asalkan masih terjangkau Bus atau MRT, maka Anda akan sampai di sana.

Setiap Halte bus sudah diatur sedemikian rupa sehingga walaupun tujuan Anda tidak terlalu dekat dengan halte bus namun Anda juga tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk menjangkaunya.

Pelayanan umum juga sudah sangat efisiensi karena System yang dibangun telah teruji dan dilakukan penyempurnaan demi penyempurnaan supaya masyarakat Singapore semakin nyaman. Mereka diharuskan patuh dengan SYSTEM. (baca: TEACHABLE) 

DISIPLIN

Singapore adalah Negara yang sangat DISIPLIN. Kelihatan dari kebersihan, ketepatan waktu, dan banyak sekali. Salah satunya adalah dari langkah langkah pejalan kaki yang berjalan di Stasiun MRT. Semuanya bergerak dan berjalan super cepat, tentunya karena mereka sudah mengetahui arah tujuan mereka. (baca : TUJUAN mereka sudah JELAS)

Kedisiplinan mereka juga membuat semua peraturan, informasi, pelayanan, bisa dijalankan dengan baik oleh semua lapisan masyarakat (baca: ter DUPLIKASI kan dengan baik). Memang sih ada beberapa daerah yang kurang disiplin namun overall bisa dikategorikan Disiplin.

SDM yang Kompetitif

Tidak ada apapun di Singapore yang merupakan kekayaan alam bagi negara mereka. Satu satunya yang mereka miliki hanyalah Manusia. Namun dikarenakan mereka sadar POSISI mereka ada dimana, dan apa yang terpenting untuk mereka kembangkan, maka mereka sangat komitmen dan intensif untuk mengembangkan SDM mereka.

Mereka percaya hanya dengan SDM yang bernilai dan kompetitif maka kekurangan sumber daya alam dari negara mereka tidak akan menjadi kelemahan mereka. Singapore juga sangat menjunjung tinggi penghargaan (baca: PINTAR EDIFIKASI) terhadap seorang atlit.

Ini terlihat nyata dari dalam MRT di Singapore. Di Kaca Kaca MRT tersebut tertempel stiker yang berwajahkan setiap Atlet Atlet Singapore yang ikut bertanding di Sea Games 2015, lengkap dengan Wajah Mereka, Nama, Atlet bidang mana, dan wilayah tinggal dimana.

Dengan Penghargaan Negara yang sedemikian tinggi terhadap atlit yang bertanding, maka jangan heran, Sea Games yang lalu, Singapore meraih juara nomor 2, hanya kalah dari Thailand. Singapore pintar menghargai rakyatnya yang berprestasi.

Sebenarnya cukup banyak yang bisa dipelajari dari Singapore but saya terpikir ini tiga yang utama frenn hehehe.

Bila sama sama kita cermati, apa yang kita pelajari dari Singapore itu sebenarnya bisa diterapkan dalam bisnis MLM dari teman teman sekalian. Bukankah percaya System, Edifikasi, Disiplin, dan Fokus kepada SDM, itu adalah Nilai Nilai yang seharusnya ada di bisnis MLM kita semua ?

Apa yang dipelajari dari Singapore bisa kita terapkan dan kembangkan di Indonesia frennn khususnya di Bisnis MLM Anda. Ingat freennn Indonesia memiliki Jumlah Penduduk yang menggiurkan untuk bisnis MLM.

Soo segera bertindak dan See You at The Top ! Semoga bermanfaat !

Erwin Tanes
*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755