“Bisnis yang bisa sustain (bertahan) adalah bisnis yang senantiasa
menciptakan profit yang cukup” by Erwin Tanes
Bisnis MLM yang langgeng berarti bisnis yang harus bisa menjaga
profit antara ketiga kepentingan, yaitu member, management dan karyawan. Ketiganya
merupakan satu kesatuan yang saling menjaga keseimbangan satu sama lainnya.
Terlalu pro dan kontra terhadap yang satu akan mengakibatkan
Bisnis MLM Anda menjadi goyah.
Pada kesempatan sebelumnya kita sudah membahas tentang elemen
keuntungan bagi Distributor atau Member. Kali ini kita berbicara tentang “Relakah
Leader MLM memberikan keuntungan bagi Perusahaan MLMnya ?”
Tentunya kita akan sama sama membahas tuntas tentang point kedua
dari tiga elemen keuntungan yang harus seimbang dari sebuah perusahaan MLM.
2. Elemen Keuntungan bagi
Management Perusahaan
Berbicara keuntungan yang wajar, banyak sekali mindset yang salah
dari leader atau member MLM, kadangkala juga dari karyawan yang bekerja didalam
perusahaan MLM tersebut.
“Sewajarnya perusahaan memberikan yang terbaik donk untuk kami
kami yang merupakan ujung tombak di lapangan dalam memasarkan produk mereka” cetus seorang leader MLM dengan kesal
karena terlambat membeli promo produk yang ditawarkan karena sudah habis stok
hehehe
“Perusahaan khan untungnya banyak, omset naik terus, harusnya
disharekan donk untuk karyawan lebih banyak, bonus tahunan digedekan, gaji
dinaikkan lebih baik, tidak ada kita kita yang melayani para member, mau jadi
apa tuh management MLM ?” sahut juga seorang karyawan yang merasa berkontribusi lebih di
perusahaan MLM.
Kedua jenis “teriakan”
tersebut sering saya dengar sewaktu masa saya bertugas sebagai Regional Wilayah
di sebuah perusahaan MLM. Karena tugas saya mengharuskan saya berada di tengah
tengah antara Leader MLM dengan Karyawan Cabang yang bertugas. Kadang kala
lapis tiga lagi wakakak, antara Leader MLM, Karyawan Cabang, dan juga
Management Perusahaan.
Orang bilang kalau jadi orang tengah paling susah hehehe karena
kejepit terus menerus, disisi lain mau bela kepentingan management yaitu omset
dan profit, disisi satu lagi, perlu pendekatan dengan leader MLM yang kadang
kala menuntut program yang terlalu tidak masuk akal, dan juga mesti menangani
karyawan cabang yang mengeluh ini dan itu.
Jadi kalau ditanya berapa lapis ? Ratusan hehehehe
Kembali ke cerita profit untuk management perusahaan. Sebuah
bisnis MLM yang sehat haruslah memberikan profit yang "cukup" untuk perusahaan dan pemegang sahamnya.
Profit yang cukuplah yang memungkinkan management perusahaan untuk
bisa melakukan berbagai manuver korporasi, seperti ekspansi buka daerah baru,
menambah lini produk baru, dan merancang program program marketing terbaru.
Nah beberapa perusahaan MLM cukup “ciamik” dalam meramu Program
Program Inovatif seperti ini. Mungkin karena management puncaknya berpusat di beberapa orang saja jadi
mudah ambil keputusan, bisa jadi memang merupakan MLM dari luar negri yang
biasanya memiliki budget program yang lebih besar dari MLM local.
Profit terlalu kecil untuk
management perusahaan ?
Kondisi ini bila terjadi maka siap siaplah bangkrut dan perusahaan
tidak mampu bayar bonus member MLM nya dan juga gaji karyawan. Kalau sekedar
cukup saja, maka perusahaan MLM nya akan kena sindrom “mati suri”, yaitu hidup
segan, mati tak mau hehehe.
Yah tentu saja mati suri, karena perusahaan gak punya dana lebih
yang bisa diputarkan untuk ekspansi, program baru, dll karena hidupnya pas pas
an saja hehehe.
Anda cermati di Indonesia sekarang ini, banyak perusahaan MLM yang
terjebak di kondisi “mati suri”. Beberapa MLM seperti itu mulai ditinggalkan
leader atau member yang jeli melihat kondisi perusahaan. Kalaupun masih ada,
hanya sisa leader leader senior yang kurang produktif. Leader leader muda yang
masih enerjik dan bermimpi besar akan mencari perusahaan MLM yang sevisi misi
dengan mereka.
Atau juga karyawan yang berprestasi pada hengkang untuk berkarir
di perusahaan MLM lainnya atau di bidang lainnya.
Profit yang diambil terlalu besar
?
Management dan Pemegang Saham akan bertambah kaya dan makmur,
namun profit bila tidak dikembalikan sebagian ke member MLM balik (dalam bentuk
program insentif dll) atau ke karyawan (kesejahteraan staff) maka perusahaan
tersebut juga akan ditinggal pergi member MLM dan karyawannya.
Perusahaan MLM seperti ini biasanya booming di 1 sd 2 tahun
pertama didirikan dan setelah pemegang saham berlimpah dan lebih sejahtera maka
mereka mulai memikirkan bisnis lain dan
tidak fokus lagi di Industri MLM yang awalnya memberikan mereka profit.
Karena tujuan mereka hanyalah profit dan keuntungan saja tanpa
memikirkan tanggung jawab di perusahaan, karyawan dan member MLM khususnya dan juga Industri MLM pada umumnya.
Profit harus “cukup”
menguntungkan !
Cukup berarti ada simpanan dana bila suatu saat perusahaan terkena
krisis dan butuh dana cadangan untuk bertahan hidup.
Cukup berarti bila diperlukan untuk ekspansi bisnis, ada dananya.
Cukup berarti memperhatikan kesejahteraan karyawan dan menghargai
yang berprestasi.
Cukup berarti secara teratur merancang program program inovatif
bagi member supaya membantu member didalam menghadapi persaingan bisnis yang
semakin kompetitif.
Cukup berarti bisa memuaskan pemegang saham sehingga hasil
investasi mereka (diawal awal perusahaan didirikan) menjadi terbayarkan.
Bagaimana dengan MLM Anda ?
Semoga bermanfaat !
Next Artikel kita membahas "Elemen Keuntungan bagi Karyawan Perusahaan MLM"
Next Artikel kita membahas "Elemen Keuntungan bagi Karyawan Perusahaan MLM"
“Relakah Perusahaan MLM Anda dalam
berinvestasi kedalam organisasi dan SDMnya ?”
Salam Hebat Luar Biasa !
Erwin Tanes
*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai perusahaan dan instansi pemerintahan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755
Erwin Tanes
*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai perusahaan dan instansi pemerintahan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755
Tidak ada komentar:
Posting Komentar