Rabu, 06 Mei 2015

Mitos Salah Anak Muda ttg MLM Part 2

"Sangat berbahaya orang yang tidak berpengetahuan, namun lebih berbahaya orang yang memiliki pengetahuan yang salah tentang sesuatu dan orang tersebut tidak menyadarinya" by Erwin Tanes

Di Artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas sejarah MLM, baik di dunia dan Indonesia. Juga telah memberikan beberapa pandangan mengapa banya Anak Muda enggan menjalankan MLM. 

Tentunya Artikel ini harus berakhir dengan positif karena bukan salah anak mudanya, bukan juga salah bisnis MLMnya, bukan pula disalahkan Leader MLM. Kadang kala yang bermasalah hanya mengenai sudut pandang saja frennn. 

Bagaimana kita (anak muda) bisa melihat MLM dengan seutuhnya, jangan sepotong potong, seperti kisah sekelompok orang buta yang mencoba menebak bentuk dari seekor gajah. 

Ada yang menyentuh belalai gajah maka mengatakan gajah itu panjang seperti ular, ada yang menyentuh telinga gajah dan mengatakan gajah itu seperti daun teratai, ada yang menyentuh kaki gajah yang besar dan mengatakan gajah itu bentuknya seperti tiang. Soo bentuk yang benar gimana sih ???

Yah kalau masing masing orang buta tsb menyatukan informasi yang mereka kumpulkan, membuang bagian bagian informasi yang salah, dan mulai meraba raba seperti apa bentuk gajah setelah disatukan informasinya hehehe

Kali ini kita akan tuntas membahas dan memberikan solusi atas persepsi yang salah tsb.

1. MLM identik dengan Menjual dan saya tidak senang menjual

Semua bisnis adalah menjual. Bila ada sekelompok Anak Muda tidak senang menjual, sebenarnya ada yang harus diselidiki dulu. Apakah ketidak senangan menjual karena Tidak Nyaman Menjual (karena tidak pede) atau karena Tidak Mau Terikat Menjual sehingga tidak bisa freedom (bukankah MLM selalu mempromosikan bebas waktu)

Bila alasannya karena kepingin freedom dan tidak mau terus terusan menjual, maka bisnis MLM adalah bisnis tepat, hanya perlu menduplikasikan sistemnya saja dan produk MLM bisa untuk dipakai sendiri. Untuk bisa menduplikasikan sistemnya maka Anda harus MENJUAL Sistem dan Peluang Usahanya bukan ? Jadi tetap menjual frennn (dengan persepsi kata "menjual" yang lebih tepat)

Yahhh kalau ada member yang hobby menjual dan tidak terpikir menjalankan sistem dan jaringannya maka mereka harus siap saja dengan konsekuensi tidak bakalan freedom. Karena menjual masih terhitung aktif income !

Bila alasannya karena tidak PeDe menjual, maka perlu mengikuti beberapa kelas pelatihan dan motivasi untuk distributor pemula, supaya menjadi lebih skillful dan PeDe melakukan penjualan. 


2. MLM identik dengan Perkumpulan Orang Tua.

MLM adalah bisnis untuk semua kalangan, memang tidak dipungkiri Group Member yang Senior (maytbe diatas usia 35 tahun) kadang kala lebih banyak dari yang muda muda. Namun selagi kita fokus kepada group pribadi kita dan konsisten maka lambat laun komunitas anak muda akan terbentuk dengan sendirinya.

3. MLM tidak mendatangkan "Fast Money".

MLM memang tidak pernah janji "FAST MONEY". Penghasilan Anda akan meningkat seiring dengan peningkatan kapasitas diri, penambahan jaringan member baru, dan kualitas kepemimpinan Anda. 

Satu hal yang perlu dikaji, apa yang dimaksud dengan "FAST MONEY" ? Bila ada yang mengasumsikan dengan bonus gede diawal bergabung maka Bisnis MLM bisa kok memberikan hasil tersebut.

MLM bukanlah bisnis yang lambat memberikan hasil, contohnya saja beberapa Perusahaan MLM kini telah mulai merancang semacam "Program Fast Starter" dimana untuk member pemulanya bila mampu mengikuti programnya maka mereka akan mendapatkan penghasilan yang tidak kecil untuk seorang pemula.

4. MLM tidak Fleksibel dan mengikat (meeting melulu)

Jawaban saya Ya ! bila itu MLM jaman dahulu, jaman batu hehehe. Bisnis MLM sekarang semakin memberikan fleksibilitas tinggi. Tidak melulu harus meeting di kantor, bisa sharing di foodcourt, bisa di mall, setiap rumah dari member member bisa menjadi titik point perjumpaan.

Memang ada meeting yang harus teratur diikuti sesuai anjuran support sistem sehingga kita senantiasa bisa dicharge semangatnya, mengetahui promo baru perusahaan, dan sebagai ajang silahturahmi sesama member.

Selagi Meeting itu baik adanya untuk perkembangan pribadi dan bisnis Anda, maka saya sarankan jalankan saja frennn

5. MLM sudah ketinggalan jaman dan lambat.

Bila maksudnya adalah ketinggalan dari segi proses operationalnya maka bisa dijawab bahwa bisnis MLM adalah sama seperti bisnis konvensional lainnya. Semua bisnis jaman sekarang ini, memang teknologi dan internetlah yang selalu menjadi faktor utama yang bisa menambah nilai dari bisnis tsb. 

Beberapa perusahaan MLM sekarang ini mulai upgrade diri juga kok, mulai mengupdate teknologinya, mulai bertransformasi ke perusahaan yang lebih data based dan juga teknologi mindset. Ada juga yang sudah mulai ajarkan member membernya untuk berjualan online lewat social media.

6. MLM produknya tidak cocok untuk Anak Muda.

Bila diselidiki lebih dalam, anak muda tidak cocok dengan produk MLM bukan karena khasiat produknya gak bermanfaat bagi mereka mereka hanya karena tidak memahami keunggulan produk MLM tsb. 

Produk MLM akan cocok untuk segala usia karena Industri ini tidak mungkin akan berdiam diri dan hanya mengambil segmen pasar sempit di kategori orang dewasa atau senior. Padahal peluang banyak datang dari berbagai segmen pasar yang bervariatif.

Produk MLM biasanya kalau tidak supplemen, perawatan diri, kecantikan, atau fashion. Bisakah Anda berikan argumen bahwa produk tsb tidak dibutuhkan anak muda jaman sekarang ? 

7. Leader yang sukses di MLM banyak Orang Tua.

Leader MLM yang sukses terdiri dari beragam latar belakang. Tidak dipungkiri, beberapa perusahaan MLM Kuno (yang jarang upgrade program, jarang berbenah dan kreatif) memiliki sederetan leader MLM yang sukses di usia senior. Namun itu bukan berarti semua Leader yang sukses berbisnis MLM adalah yang usia senior hehehe.

Sudah mulai banyak kok contoh figur anak muda yang sukses di MLM. Nah apakah Anda mau menunggu sampai berjibun banyak anak muda Indonesia yang telah sukses di MLM, barulah Anda mau bertindak mengikuti jejak mereka ? 

Ataukah selagi pasar anak muda belum tergarap dengan baik maka Anda mau menjadi seorang Fast Starter dan Bertindak ?

Seperti kisah dua orang salesman sepatu yang dinas ke sebuah pulau di Afrika. Salesman pertama pulang dan melaporkan ke boss nya bahwa gak bisa jualan sepatu disana karena penduduk lokal punya budaya tidak memakai sepatu. 

Berbeda dengan salesman yang pertama, salesman yang kedua pulang dengan riang gembira dan informasikan ke boss nya bahwa pasar sepatu di pulau itu sangat bagus karena banyak orang belum pake sepatu.

Anda mau jadi yang mana ? Maka sangat cocoklah dengan statement diatas yang bertuliskan bahwa, "Punya Pengetahuan yang Salah akan SESUATU hal, itu lebih berbahaya daripada orang yang kagak berpengetahuan".

Semoga bermanfaat !

Erwin Tanes

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755

Tidak ada komentar:

Posting Komentar