Senin, 25 Mei 2015

Bahaya Jebakan Management yang menghambat Kemajuan Bisnis MLM Anda !

"Saya akan berhati hati untuk tidak membandingkan Excellence dengan Perfection. Excellence adalah sesuatu yang bisa saya capai, tapi Perfection adalah hanya milik Tuhan" by Michael J Fox.

Frennn MLM adalah industri yang unik, karena didalamnya bertumpah tindih, berlapis lapis, berjubel jubel, beribu ribu koneksi dari satu manusia dengan manusia lainnya. Karena itulah banyak disebutkan MLM adalah Bisnis Jaringan.

Tidak salah dengan penyebutan tersebut karena dan hanya karena JARINGAN lah maka sebuah Bisnis MLM bisa besar dan melejit di puncaknya.

Bukan karena jualan, bukan karena produk, bukan karena pembagian bonus MLM nya, bukan juga karena perusahaan dan pemimpin. Namun semata mata karena jaringan.

Eitsss Jangan salah sangka frennn, bukan berarti produk, bonus, perusahaan, pemimpin, jualan itu tidak penting dalam bisnis MLM. Itu penting frennn namun hanya Jaringan Komunitas yang bakalan long lasting.

Saya ingin menantang Anda, elemen apa yang di bisnis MLM yang tidak bisa dicontek bisnis lainnya ?

Produk ? Mudah dicontek frennn, tinggal tambahkan Vitamin ini itu, jadilah produk kompetitor Anda yang lebih baik dari produk Anda. Atau bila produk Anda adalah Fashion or Whatever, Kompetitor Anda tinggal menambahkan ini itu saja maka clinggg Anda punya produk kompetitor yang bersaing ketat dengan produk Anda.

Bonus ? Mudah dicontek frennn, bonus Anda memberikan sekian persen bonus. kompetitor Anda tinggal menambahkan sekian persen saja, Jadinya Anda bersaing ketat dgn kompetitor dalam perhitungan bonus MLM Anda.

Perusahaan ? Itu terlebih lebih mudah frennn, apalagi akhir tahun ini kita masuk ke era MEA (masyarakat Ekonomi Asean) pastinya berbondong bondong perusahaan MLM kaliber dunia akan masuk ke Indonesia. Nama Baik Perusahaan ? hahaha masih banyak Perusahaan MLM Global yang belum ke Indonesia frenn hehehe

Jawabannya adalah JARINGAN

Yesss ! Jawaban nya adalah Jaringan atau Komunitas. Mereka tidak bisa mengkloning komunitas Anda frennn. Bila ada memakai sistem membajak jaringan, itu juga gak bakalan kuat, karena Anda terkait dengan jaringan dan komunitas Anda dengan sukarela, dan jalinan silahturahmi ini tidak mudah dipatahkan oleh pihak luar manapun. Yah kecuali Anda tidak memperlakukan jaringan Anda dengan baik dan semestinya hehehe

Dan salah satu seni berbisnis MLM adalah mengetahui cara mengatur (memanaged) jaringan. Karena bila jaringan Anda telah membesar, ratusan bahkan ribuan orang, maka bila tidak ada pengaturan, tidak ada sistem, tidak ada rambu rambu, maka yang sering terjadi adalah kecapekan dalam mengurusi pertikaian yang terjadi didalamnya.

Nah permasalahan yang sering timbul dari mengatur group ada dua, yaitu : kurang memanage jaringan sehingga tidak ada arahan yang jelas, team tidak paham dengan target, proses pencapaian prestasi, dsbnya atau yang satu lagi, over memanage, team diperlakukan seperti layaknya anak kecil yang manja dan belum mandiri sehingga mereka kehilangan daya saing dan agresifitas di lapangan.

Over Managed by Leader



Jenis kelebihan mengatur ini terjadi karena :
1. Leader Perfeksionis
2. Leader tidak percaya downline
3. Rasa Sayang yang berlebihan terhadap downline
4. Power Sindrom



Hal ini akan menyebabkan kemanjaan, penurunan daya saing dan agresifitas dari downline, ketergantungan akut sehingga bila tidak ada leader ini yang aktif memotivasi, mengurusi even, konsultasi, dll maka bisnis ini akan macet di tempat.

Dalam kondisi seperti ini, Leader menjadi pusat dari segala komando aktivitas bisnis. Ada sihhh dalam pengalaman karier saya, leader yang suka di kondisi ini, karena semua group dan jaringan sangat patuh dan tersentralisasi.

Salahnya cuma satu, bila Pusat Komandonya lagi bermasalah, maka kesemuaan jaringan akan bermasalah juga, karena mereka saling terkoneksi.

Over Managed by Management

Jenis ini juga sama berbahayanya dengan jenis kelebihan mengatur diatas. Jenis ini sering terjadi karena :
1. Tidak ada Leader yg aktif sehingga Management bertindak lebih proaktif
2. Ada Leader namun tidak dipercayai sehingga Management yang direct memimpin
3. Suka Rela dari Leader tsb yang minta Groupnya dipimpin Management

Hal ini akan menyebabkan missleading. Kesalah pahaman dalam kepemimpinan. Apapun alasannya, jujur saja, kepentingan seorang management perusahaan MLM tentu berbeda dengan seorang leader MLM.

Memang sih ada kesamaan juga yaitu : sama sama mau sukses bisnis MLM nya, mau omset besar, mau capai peringkat baru, mau banyak new member yang bergabung, dsbnya. Namun ada benang harus yang membedakan kepentingan seorang management dan leader MLM.

Apa Benang Halus tsb ?

Management melihat prestasi total (tidak spesifik per group) spt jaringan, omset, new member, dll sedangkan Leader melihat prestasi per Leader atau spesifik per group.

Bila omset sebuah daerah akan macet, maka management akan berpikir seribu cara agar daerah itu hidup, bisa jadi dengan inject group baru ke daerah tsb dan itu tidak membela kepentingan leader perseorangan hehehe

Sedangkan bila Leader melihat Group tsb tidak tumbuh di sebuah daerah maka Leader tsb akan berpikir seribu cara, bagaimana mengaktifkan kembali Group Leader Lokal yang ada disana. Kepentingannya masih mengembangkan group sendiri.

Jadi jangan heran frennn kalau management selalu mempromosikan program2nya secara netral dan kalau ditanya program mana yang bagus, pastilah menjawab "semua program bagus" hahahah.

Kita kitalah yang sebagai leader MLM nya yang harus memisahkan sendiri, mana program yang cocok, mana program yang bermanfaat, mana program yang bisa diduplikasikan, mana program yang tidak sesuai untuk group kita.

Jebakan Manajemen

Tidak semua Leader senang untuk diatur Leader diatasnya, apalagi pengaturan sudah berupa hal hal kecil yang seharusnya bisa dibiarkan mereka memutuskan hal tersebut.

Contoh seperti Anda punya anak, bila Anak Anda masih kecil maybe masih lah senang untuk Anda atur, namun bila Anak Anda sudah beranjak dewasa atau remaja, Anda harus mulai lah mengganti pola kerja Anda dari "mengatur" mereka menjadi "memimpin" mereka.

Demikian bila jebakan tersebut karena Management turut campur dalam mengurusin group bisnis MLM. Bila kebablasan maka Figur Management tsb akan menjadi lebih kuat dibanding leadernya. Dan perlu disadari, tidak ada seorang leaderpun yang sudi berbagi pengaruh hahahaha.

Di masa masa saya bertugas dulunya, sering juga membantu beberapa group bisnis yang masih belum mandiri dan perlu disentuh management.

Satu hal yang selalu saya tekankan, setelah selesai meeting leader atau menyusun program bisnis, selalu saya akhiri dengan memberikan kembali Otoritas tsb kepada Pemimpin Tertinggi di daerah tsb sehingga dia punya Power dan Otoritas untuk memimpin Groupnya.

Lagian kalau saya yang menjadi pusat pengaruh maka bisa mabuk saya frennnn. Pusat Pengaruh bisa berakibat member member dibawahnya akan berkonsultasi dengan saya selaku "Leader Bayangan" dan melakukan "Pass Up Leadership" karena tidak berkonsultasi dengan leader diatasnya.

Jadinya Saya akan ribet dan ikut2an stress, perhubungan dengan leader daerah tsb juga jadinya kurang baik karena sudah ada persepsi persepsi negatif yang salah mengenai hal tersebut.

Soo hati hati dengan jebakan management frennn. Solusi untuk menghindari jebakan management adalah Paham Kapan "MENGATUR" dan kapan "MEMIMPIN'

Next Time kita akan membahas perbedaan antara memimpin dan mengatur didalam bisnis MLM.

Semoga bermanfaat !

Erwin Tanes

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755

Tidak ada komentar:

Posting Komentar