Jumat, 29 Mei 2015

Bagaimana Mengatur dan Memimpin secara tepat sebagai Seorang Leader MLM yang Profesional ?

"Mengatur berbicara tentang Efisiensi, Memimpin berbicara tentang Efektivitas. Gunakan keduanya dengan tepat !" by Erwin Tanes

Hai Frennnn !

Banyak persepsi yang salah antara memimpin dan mengatur, baik itu di bisnis konvensional maupun di industri MLM. Bila kita belajar dari text book, atau leadership book yang notabene penulisnya orang barat (dari dunia barat) maka sering kita temukan Quotes seperti " Jangan Atur Mereka, tapi Pimpinlah Mereka " atau juga seperti ini " Mengatur adalah utk benda mati. Memimpin adalah utk manusia "

Di satu sisi kita merasakan itu hal yang benar, tidak ada orang yang senang diatur, mereka lebih suka dipimpin dengan penuh kelembutan dan pengertian. Namun di sisi lain, Sebelum mereka bisa (siap) dipimpin, mereka harus diatur dulu.

Pemikiran saya terbuka ketika saya mendapatkan pelatihan dari Almarhum Bpk FX Hadi Tjokrosusilo, seorang trainer, profesional dan marketer yang terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia tentang beda Memimpin dan Mengatur.

Dari Beliaulah, saya belajar tentang "Leadership Situasional" dimana tidak semua paham paham Leadership di dunia barat bisa dipakai di Indonesia yang kondisi perekonomian, taraf pendidikan, dan taraf sosial yang berbeda jauh dengan negara negara barat.

Leadership Situasional adalah Penerapan Paham Paham Leadership dengan melihat kondisi situasional lapangan yang terjadi, ada saatnya harus lembut memimpin dan ada saatnya harus keras mengatur. Beliau selalu menyerukan, " Paham kapan harus mengatur mereka, dan Paham harus memimpin mereka "

Dalam industri MLM, saya juga ketemu hal yang sama frennn. Banyak Leader yang terjebak dan salah menggunakan tools mengatur dan memimpin, bahkan ada yang menggunakannya secara terbalik.

Ketika member Anda perlu dipimpin, Anda malah mengaturnya, ketika dia dalam kebingungan dan minta diatur, Anda malah bebaskan dia untuk ambil keputusan sendiri. Hasilnya akan kacau balau frenn hehehe

Kapan saatnya Anda mengatur ?

Anda perlu mengatur member Anda ketika mereka masih disebut PEMULA.

Arti dari PEMULA adalah mereka baru bergabung di member MLM Anda dan perlu Anda ajarkan, didik, motivasi, bina, informasikan tentang bisnis MLM Anda, tentang pembagian bonus, tentang produknya, tentang sistem pelatihan, dll nya.

PEMULA tidak dilihat dari usia KTP.

Banyak orang yang berusia lanjut atau senior namun belum pernah berbisnis MLM maka Anda harus membinanya layaknya seorang baby yang baru dilahirkan.

Apa yang terjadi kalau Anda menganggap dia sudah senior, sudah bisa dan melepaskannya ke lapangan untuk mencari prospek dan omset tanpa Anda dampingin ?

Mereka akan ditolak, menghadapi tantangan yang tidak pernah disangka, tidak bisa melakukan closing dengan benar dan ujung2nya mereka akan menjadi negatif terhadap bisnis MLM, menjadi negatif terhadap Anda, menjadi negatif terhadap produk dan terakhir menjadi tidak aktif.

PEMULA tidak dilihat dari Pengalaman MLM sebelumnya.

Banyak member member baru dan berpengalaman di Bisnis MLM lainnya, ketika memasuki bisnis MLM Anda, merek perlu belajar ulang lagi. Karena Perusahaannya beda, budaya beda, produk beda, sistem pelatihan pun beda, jadi mereka dipastikan harus rendah hati dan belajar ulang dengan Anda.

Jadi Anda perlu tunjukkan caranya, "This is Our MLM and This is The Right Way to do Our MLM Business."

Jangan Anda melepas begitu saja member baru Anda untuk sendiri ke lapangan karena ada embel embel "member nya udah pengalaman dari MLM lain".

Hati hati frennn, bila member tsb menjalankan dengan tidak benar maka akan cenderung negatif dan membandingkan dengan bisnis MLM lamanya.

Yah kalau cuma negatif sendiri dan komplain ke Anda doank. Kalau sudah negatif, dan mulutnya seperti ember bocor kemana mana dan memberikan influence negatif ke group Anda yang lainnya ?

Soo kita kunci saja istilah PEMULA adalah Semua Member Baru yang bergabung di bisnis Anda !

Berapa lama disebut PEMULA ?

Saya tidak bisa berikan jawaban yang pasti, karena masing masing bisnis MLM berbeda beda, namun guide line nya adalah sampai member baru Anda memahami esensi dari bisnis MLM Anda dan sudah mampu mandiri, mulai berprestasi, sudah konsisten menjalankan bisnis MLM dengan system yang Anda ajarkan.

Di waktu tersebut lah Anda bisa selangkah demi selangkah melepaskan Mode "Mengatur" dan mulai masuk ke Mode "Memimpin"

Kapan saatnya Anda Memimpin ?

Saat Anda memimpin yang paling tepat adalah sewaktu mereka siap untuk dipimpin ! 

Kapankah itu ? Ketika mereka sudah menjalankan dengan baik, apa yang Anda aturkan untuk mereka, terbiasa dengan sistem, sudah terbiasa mandiri, profesional, konsisten, dan tentunya sudah berprestasi. Saat itulah Anda mulai memimpinnya.

Memimpinnya berarti Anda menunjukkan Arahnya, memberikan guide line mana yang boleh dijalankan, dan mana yang tidak, Menjual Visi Anda kepada mereka, dan memberikan kesempatan dan peluang untuk diri mereka mulai memimpin dan mengatur group group di bawah jaringannya.

Di banyak perusahaan MLM, banyak kesimpang siuran antara kualitas yang bagaimana yang disebut "LEADER" dan mana yang disebut "MEMBER AKTIF".

Nah itu yang mengacaukan kepemimpinan di bisnis MLM selama ini. Member yang aktif namun belum terbukti berprestasi dan siap utk memimpin sudah disebut sebagai "LEADER" sehingga jiwa independennya muncul dan mulai tidak mau diatur oleh uplinenya.

Apa patokan sebutan "LEADER" ?

Susah dijawab sehhh namun biasanya LEADER tsb berprestasi di Level Bisnis yang Menengah di Jenjang Prestasi Bisnis MLM. Beberapa perusahaan menyebut Jenjang Bisnis tsb dengan nama DIRECTOR atau SENIOR MANAGER.

Soo Kapan Anda Mengatur dan Memimpin ?

Mungkin Anda sudah mendapatkan sedikit gambaran dari saya. Jujur Frennn itu dari pendapat pribadi saya, mungkin benar mungkin tidak, Anda harus kembangkan sendiri untuk Bisnis MLM Anda karena kita butuh kedua duanya dan harus mampu menggunakannya dengan tepat dan seimbang.

MENGATUR berbicara tentang Efisiensi, Ekonomis, dan Fungsional maka Mengatur haruslah difokuskan ke SYSTEM. Maka kenapa setiap member baru harus diikutkan dan dijebloskan ke pelatihan semacam New Distributor Training atau New Business Partner Training. Supaya mereka paham budaya dan patuh dengan System.

MEMIMPIN berbicara tentang Efektifitas, Tepat Guna dan Sasaran maka Memimpin difokuskan kepada PEOPLE. Maka Leader MLM yang level atas sering harus lebih peka dan mampu berfokuskan kepada manusia.

Semoga bermanfaat !
Salam Hebat Luar Biasa !

Erwin Tanes

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755

Senin, 25 Mei 2015

Bahaya Jebakan Management yang menghambat Kemajuan Bisnis MLM Anda !

"Saya akan berhati hati untuk tidak membandingkan Excellence dengan Perfection. Excellence adalah sesuatu yang bisa saya capai, tapi Perfection adalah hanya milik Tuhan" by Michael J Fox.

Frennn MLM adalah industri yang unik, karena didalamnya bertumpah tindih, berlapis lapis, berjubel jubel, beribu ribu koneksi dari satu manusia dengan manusia lainnya. Karena itulah banyak disebutkan MLM adalah Bisnis Jaringan.

Tidak salah dengan penyebutan tersebut karena dan hanya karena JARINGAN lah maka sebuah Bisnis MLM bisa besar dan melejit di puncaknya.

Bukan karena jualan, bukan karena produk, bukan karena pembagian bonus MLM nya, bukan juga karena perusahaan dan pemimpin. Namun semata mata karena jaringan.

Eitsss Jangan salah sangka frennn, bukan berarti produk, bonus, perusahaan, pemimpin, jualan itu tidak penting dalam bisnis MLM. Itu penting frennn namun hanya Jaringan Komunitas yang bakalan long lasting.

Saya ingin menantang Anda, elemen apa yang di bisnis MLM yang tidak bisa dicontek bisnis lainnya ?

Produk ? Mudah dicontek frennn, tinggal tambahkan Vitamin ini itu, jadilah produk kompetitor Anda yang lebih baik dari produk Anda. Atau bila produk Anda adalah Fashion or Whatever, Kompetitor Anda tinggal menambahkan ini itu saja maka clinggg Anda punya produk kompetitor yang bersaing ketat dengan produk Anda.

Bonus ? Mudah dicontek frennn, bonus Anda memberikan sekian persen bonus. kompetitor Anda tinggal menambahkan sekian persen saja, Jadinya Anda bersaing ketat dgn kompetitor dalam perhitungan bonus MLM Anda.

Perusahaan ? Itu terlebih lebih mudah frennn, apalagi akhir tahun ini kita masuk ke era MEA (masyarakat Ekonomi Asean) pastinya berbondong bondong perusahaan MLM kaliber dunia akan masuk ke Indonesia. Nama Baik Perusahaan ? hahaha masih banyak Perusahaan MLM Global yang belum ke Indonesia frenn hehehe

Jawabannya adalah JARINGAN

Yesss ! Jawaban nya adalah Jaringan atau Komunitas. Mereka tidak bisa mengkloning komunitas Anda frennn. Bila ada memakai sistem membajak jaringan, itu juga gak bakalan kuat, karena Anda terkait dengan jaringan dan komunitas Anda dengan sukarela, dan jalinan silahturahmi ini tidak mudah dipatahkan oleh pihak luar manapun. Yah kecuali Anda tidak memperlakukan jaringan Anda dengan baik dan semestinya hehehe

Dan salah satu seni berbisnis MLM adalah mengetahui cara mengatur (memanaged) jaringan. Karena bila jaringan Anda telah membesar, ratusan bahkan ribuan orang, maka bila tidak ada pengaturan, tidak ada sistem, tidak ada rambu rambu, maka yang sering terjadi adalah kecapekan dalam mengurusi pertikaian yang terjadi didalamnya.

Nah permasalahan yang sering timbul dari mengatur group ada dua, yaitu : kurang memanage jaringan sehingga tidak ada arahan yang jelas, team tidak paham dengan target, proses pencapaian prestasi, dsbnya atau yang satu lagi, over memanage, team diperlakukan seperti layaknya anak kecil yang manja dan belum mandiri sehingga mereka kehilangan daya saing dan agresifitas di lapangan.

Over Managed by Leader



Jenis kelebihan mengatur ini terjadi karena :
1. Leader Perfeksionis
2. Leader tidak percaya downline
3. Rasa Sayang yang berlebihan terhadap downline
4. Power Sindrom



Hal ini akan menyebabkan kemanjaan, penurunan daya saing dan agresifitas dari downline, ketergantungan akut sehingga bila tidak ada leader ini yang aktif memotivasi, mengurusi even, konsultasi, dll maka bisnis ini akan macet di tempat.

Dalam kondisi seperti ini, Leader menjadi pusat dari segala komando aktivitas bisnis. Ada sihhh dalam pengalaman karier saya, leader yang suka di kondisi ini, karena semua group dan jaringan sangat patuh dan tersentralisasi.

Salahnya cuma satu, bila Pusat Komandonya lagi bermasalah, maka kesemuaan jaringan akan bermasalah juga, karena mereka saling terkoneksi.

Over Managed by Management

Jenis ini juga sama berbahayanya dengan jenis kelebihan mengatur diatas. Jenis ini sering terjadi karena :
1. Tidak ada Leader yg aktif sehingga Management bertindak lebih proaktif
2. Ada Leader namun tidak dipercayai sehingga Management yang direct memimpin
3. Suka Rela dari Leader tsb yang minta Groupnya dipimpin Management

Hal ini akan menyebabkan missleading. Kesalah pahaman dalam kepemimpinan. Apapun alasannya, jujur saja, kepentingan seorang management perusahaan MLM tentu berbeda dengan seorang leader MLM.

Memang sih ada kesamaan juga yaitu : sama sama mau sukses bisnis MLM nya, mau omset besar, mau capai peringkat baru, mau banyak new member yang bergabung, dsbnya. Namun ada benang harus yang membedakan kepentingan seorang management dan leader MLM.

Apa Benang Halus tsb ?

Management melihat prestasi total (tidak spesifik per group) spt jaringan, omset, new member, dll sedangkan Leader melihat prestasi per Leader atau spesifik per group.

Bila omset sebuah daerah akan macet, maka management akan berpikir seribu cara agar daerah itu hidup, bisa jadi dengan inject group baru ke daerah tsb dan itu tidak membela kepentingan leader perseorangan hehehe

Sedangkan bila Leader melihat Group tsb tidak tumbuh di sebuah daerah maka Leader tsb akan berpikir seribu cara, bagaimana mengaktifkan kembali Group Leader Lokal yang ada disana. Kepentingannya masih mengembangkan group sendiri.

Jadi jangan heran frennn kalau management selalu mempromosikan program2nya secara netral dan kalau ditanya program mana yang bagus, pastilah menjawab "semua program bagus" hahahah.

Kita kitalah yang sebagai leader MLM nya yang harus memisahkan sendiri, mana program yang cocok, mana program yang bermanfaat, mana program yang bisa diduplikasikan, mana program yang tidak sesuai untuk group kita.

Jebakan Manajemen

Tidak semua Leader senang untuk diatur Leader diatasnya, apalagi pengaturan sudah berupa hal hal kecil yang seharusnya bisa dibiarkan mereka memutuskan hal tersebut.

Contoh seperti Anda punya anak, bila Anak Anda masih kecil maybe masih lah senang untuk Anda atur, namun bila Anak Anda sudah beranjak dewasa atau remaja, Anda harus mulai lah mengganti pola kerja Anda dari "mengatur" mereka menjadi "memimpin" mereka.

Demikian bila jebakan tersebut karena Management turut campur dalam mengurusin group bisnis MLM. Bila kebablasan maka Figur Management tsb akan menjadi lebih kuat dibanding leadernya. Dan perlu disadari, tidak ada seorang leaderpun yang sudi berbagi pengaruh hahahaha.

Di masa masa saya bertugas dulunya, sering juga membantu beberapa group bisnis yang masih belum mandiri dan perlu disentuh management.

Satu hal yang selalu saya tekankan, setelah selesai meeting leader atau menyusun program bisnis, selalu saya akhiri dengan memberikan kembali Otoritas tsb kepada Pemimpin Tertinggi di daerah tsb sehingga dia punya Power dan Otoritas untuk memimpin Groupnya.

Lagian kalau saya yang menjadi pusat pengaruh maka bisa mabuk saya frennnn. Pusat Pengaruh bisa berakibat member member dibawahnya akan berkonsultasi dengan saya selaku "Leader Bayangan" dan melakukan "Pass Up Leadership" karena tidak berkonsultasi dengan leader diatasnya.

Jadinya Saya akan ribet dan ikut2an stress, perhubungan dengan leader daerah tsb juga jadinya kurang baik karena sudah ada persepsi persepsi negatif yang salah mengenai hal tersebut.

Soo hati hati dengan jebakan management frennn. Solusi untuk menghindari jebakan management adalah Paham Kapan "MENGATUR" dan kapan "MEMIMPIN'

Next Time kita akan membahas perbedaan antara memimpin dan mengatur didalam bisnis MLM.

Semoga bermanfaat !

Erwin Tanes

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755

Senin, 18 Mei 2015

Pemimpin seharusnya "Berdampak" dan "Menarik" !

"Leadership is All about influence" by John C Maxwell

Frenn kali ini kita lanjut membahas ciri khas Leader MLM yang Matang. selain daripada mempunyai prestasi yang terbukti dan juga mampu mengembangkan pemimpin berikutnya, satu hal yang sangat mendasar adalah Pemimpin haruslah berdampak dan menarik.

Berdampak bisa berarti punya effect, punya pengaruh, punya hasil, membawa perubahan, merubah menjadi lebih baik. Semua Pemimpin yang Ber Dampak adalah Pemimpin yang Revolusioner.

Kita bisa ambil contoh seorang almarhum PM Singapore, Mr Lee Kuan Yew, berapa besar dampak kepemimpinannya atas kemakmuran dari Negara Singapore.

Almarhum Presiden GusDur juga memberikan dampak luar biasa bagi pluralisme kebangsaan di Indonesia ini. Menteri Susi sebagai Pemimpin dari Kementerian Perikanan dan Kelautan juga membawa dampak luar biasa bagi Maritim Indonesia, walaupun penuh dengan kontroversial juga.

Atau mau ambil contoh, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, Beliau juga adalah Walikota ter"Sakti" yang pernah saya dengar selama ini hehehe.

Demikian di bisnis MLM Frennn, Leader yang berdampak adalah yang bisa merubah, mengembangkan, memunculkan potensi dari semua pengikutnya, dan biasanya sering terlihat dari Pertumbuhan Bisnis, Jaringan, dan Omset dari group tersebut.

Sayangnya frenn banyak Leader MLM mengaku adalah Leader namun tidak semua berdampak, Masih banyak mereka yang berpersepsi yang salah ketika saya mencapai peringkat bisnis ini atau itu, maka saya akan disebut Leader dan dihormati dimanapun berada.

Itu salah besar frennn, Leadership is not position, is about action !

Anda mungkin dihormati namun semata mata karena prestasi bisnis Anda dan bukanlah Prestasi Kepemimpinan Anda. Perlu diperjelas,

Prestasi Bisnis tidak sama dengan Prestasi Kepemimpinan. Seorang Pemimpin yang Berprestasi pastilah bisnisnya juga berprestasi. Seorang Pebisnis yang berprestasi belum tentu adalah Pemimpin yang berprestasi.

Leader selain berdampak haruslah menarik. Menarik disini bukan berarti hanya fisik penampilan yang menarik, cantik atau gantengnya seseorang, bukan itu frennn. Menarik disini dimaksudkan Leader tsb sangat gampang memicu orang orang untuk datang berkerumunan di mana pun dia berada.

Ada sesuatu kharisma, wibawa, pembawaan yang tidak didapatkan dari orang biasa biasa. Leader tersebut kadang kala seperti madu, dimana beliau berada, akan diperebutkan oleh kumbang, lebah bahkan semut juga ikut berkompetisi agar senantiasa dekat dengan leader tsb.

Berkharisma, Menarik, Berdampak, itu semua tidak bisa dicontek atau duplikasi frennnn, Kualitas kualitas Leader tersebut bisa ada dan tercipta karena Proses Kepemimpinan yang kuat, stabil, terasah, teruji, oleh waktu dan keluar dari Kepribadian dan Karakter Sang Pemimpin bersangkutan.

Nah yang bisa diduplikasi dan diajarkan adalah Proses Kepemimpinan itu, Jadi tidaknya kita menjadi Pemimpin yang Baik yahhhh tergantung Pribadi kita kembali.

Seperti yang pernah digaungkan Ki Hadjar Dewantara, Tut Wuri Handayani, Memberikan Dorongan (Motivasi) ketika kita dibelakang. Statement ini sebenarnya sangat tepat dipakai di dunia pendidikan. Seorang Guru seyogianya melihat keluar biasaan dari setiap anak muridnya, walaupun murid2 tsb memiliki talenta yang berbeda beda (bisa pelajari 8 kecerdasan anak)

Soo Seorang Pemimpin di Bisnis MLM jugalah harus mampu melihat keluar biasaan dari downline downline nya dan selalu memotivasi dan mendorong mereka untuk maju. Nahhh sebelum Anda mampu mendorong dan memotivasi mereka, maka diri Anda terlebih dahulu harus "Menarik dan Berdampak"

Disitulah hubungannya kenapa harus berdampak dan menarik frennn. Leader yang berkualitas akan senantiasa mengikuti Pemimpinnya yang lebih Sukses, karena kualitas menarik kualitas atau burung sejenis akan terbang bersama sama.

Semoga bermanfaat !

Erwin Tanes
www.thesuccessmessenger.com

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755


Kamis, 14 Mei 2015

Perbedaan Fundamental Bisnis MLM dibanding Bisnis Lain dan Anda (Leader) wajib TAHU !

"Orang Rata Rata mencari Kerja, sedangkan Orang Kaya membangun Jaringan" by Robert T Kiyosaki

Frennn Pengalaman saya di bulan lalu ketika diundang memberikan pelatihan di sebuah perusahaan asuransi ternama di Indonesia membuat saya merenung sejenak. Bisnis Asuransi, budayanya, nuansanya, spiritnya, targetnya, percakapan sesama leadernya, bahkan musiknya juga sangat identik dengan budaya di Bisnis MLM.

Maybe bedanya diproduk yang dijual saja, Asuransi menjual proteksi untuk dana pendidikan, kesehatan, jiwa, masa pensiun, dll sebagainya sedangkan MLM lebih banyak berkutat di produk yang lebih nampak fisiknya seperti Supplemen Kesehatan, Perawatan Kecantikan, Fashion, dll walaupun ada beberapa MLM juga memasarkan produk teknologi sebagai produk utamanya.

Saya mendapati bahwa keunikan sebuah bisnis tidaklah serta merta bisa dipertahankan terus menerus di jaman sekarang yang serba canggih. Apa yang bagus di sebuah industri pasti akan segera dicontek oleh industri lainnya. Kita sudah masuk ke Jaman Keterbukaan, memang sih ada yang namanya Hak Cipta atau apapun sebutannya, namun tidak bisa sepenuhnya menghalangi orang lain untuk mencontek konsep bisnis yang kita jalankan.

Ijinkan saya share beberapa keunikan Industri MLM yang ternyata juga dijalankan Industri lainnya.

MLM itu menghimpun member.

Banyak Departemen Store juga sudah menjalankan program membernya sebagaimana layaknya bisnis MLM. Belanja dengan nominal tertentu maka mendapatkan point Membernya,  dan bila dikumpul dalam periode tertentu bisa ditukarkan dengan  voucher, produk, bahkan ada yang menukarkan dengan jalan jalan gratis keluar negri.

MLM itu identik dengan Support System

Industri asuransi juga menggunakan Support System dalam satu dasawarsa belakangan ini, yang notabene dulunya istilah Support System hanya terkenal di kalangan Pebisnis MLM.

Marketing ataupun Broker Property juga menggunakan Support System sekarang sekarang ini didalam mengajarkan staff pemasar pemulanya didalam menjual property mereka.

MLM memotong Jalur Distribusi

Sekarang ini banyak pabrikan (produsen) yang juga direct memasarkan produknya dan juga memotong jalur distribusi. Contoh saja, Pabrikan Otomotif terbesar di Indonesia memasarkan produknya melalui cabang cabang yang dibuka di daerah daerah (dulunya hanya lewat dealer2 di daerah)

Demikian juga bisnis Asuransi yang dulu dulunya hanya dipasarkan lewat jalur Agency, selama puluhan tahun kebelakangan ini sudah mulai membuka pasar baru dengan memasarkan lewat jalur Bank.

Ada sebuah Moment Penting di industri asuransi yang heboh, dimana Leader Leader Asuransi yang terbentuk lewat Agency mengeluh dan melakukan protes ke perusahaan asuransinya karena perusahaan asuransi tersebut membuka jalur pemasaran lewat bank yang terkenal dengan sebutan produk bancassurance yah ? (maaf bila salah istilahnya, soalnya bukan profesional di asuransi hehehe)

Para Agen Asuransi merasa tidak dihargai karena perusahaan sudah direct menjual produk asuransi melalui bank, yah walaupun produk asuransi yang dijual tidak sama persis.

MLM bisa mensukseskan semua orang dari latar belakang yang berbeda beda.

Industri lain semisal Asuransi, Property maupun Saham juga banyak melahirkan orang orang sukses dari berbagai latar belakang yang berbeda beda. Tidak butuh Ijasah, hanya kemauan keras dan patuh terhadap sistem, itu juga yang sekarang digembar gemborkan bisnis dari industri lain.

Soo What ? Perbedaan bisnis MLM dibanding bisnis lainnya ?

Jadi sebenarnya pembeda yang paling jelas itu apa yah frennn ?

Produk bisa dicari yang mirip kualitasnya, Support System bisa dicontek, Business Plan bisa dijiplak juga kok, hehehehe

Pembeda terjelas adalah "MLM membangun JARINGAN" 

Bisnis lain ada sih mengikuti program membership MLM, atau member get member, namun mereka kebanyakan hanya bermain di lapisan awal saja, tidak benar benar memahami yang dimaksud dengan "JARINGAN" ? 

Industri Lain bisa mencontek dan menjiplak apapun konsep di MLM yang bagus untuk mereka namun satu hal yang pasti, mereka tidak bisa mencontek atau membajak jaringan Anda. Karena Jaringan Anda adalah terdiri dari manusia yang mempunyai hati, darah dan daging dimana mereka secara sukarela bergabung, berkomunitas dan berhubungan dengan Anda (sebagai sponsorship mereka)

Maka layak disebut Aset Anda sebagai Pemain MLM adalah JARINGAN dan Anda sebagai Pebisnis didalamnya disebut "PEBISNIS JARINGAN".

Jaringan bisa terbentuk karena adanya sekelompok komunitas manusia yang memiliki visi misi yang sama, tujuan hidup dan impian untuk sukses sehingga mereka patuh dengan Leader dan menjalankan support system yang terbukti berhasil menduplikasikan sistem kerja dengan konsisten. Tujuan akhir mereka adalah beroleh FREEDOM



Pendapat Pribadi saya bahwa beberapa Esensi MLM itu ada dikalimat atas frennn ... Yah namanya Pendapat Pribadi, boleh setuju boleh tidak frenn

Saya perjelas di bawah ini :

JARINGAN - KOMUNITAS - MANUSIA - VISI MISI SAMA - TUJUAN HIDUP & IMPIAN - PATUH - LEADER - SUPPORT SYSTEM - DUPLIKASI - SISTEM KERJA - KONSISTEN - FREEDOM

Soo bila pebisnis yang hanya kepingin uang banyak, rumah mewah, mobil canggih, jalan keluar negri gratis maka diluaran sana banyak bisnis yang bisa menawarkan hal tsb

Bila Pebisnis yang kepingin semua yang diatas, ditambah mau berhubungan, berkomunitas, bergabung di Pola Hidup yang Berkualitas, suka dengan pengembangan diri, dan mau benar benar Freedom maka Bisnis MLM bisa menjadi solusi untuk mereka.

Selamat Berbisnis MLM Frennn !

Salam Hebat Luar Biasa !

Erwin Tanes
www.thesuccessmessenger.com

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755






Senin, 11 Mei 2015

10 Bisnis yang menghasilkan Passive Income dan anak kecilpun tahu

"I am so lucky. I have such a great support system. All I have to do is run" by Cathy Freeman

Well fenn .... Saya banyak membaca artikel, mendengar dari teman teman pebisnis, menonton berita berita ekonomi yang bercerita tentang menjadi orang kaya. Menurut mereka, jalur paling cepat menjadi orang sukses dan kaya adalah menjadi pebisnis dan investor.

Untuk investor, saya tidak pakar dan tidak etis berbicara banyak frenn hehehe karena saya tidak menggeluti semua perkakas investasi semacam saham, reksadana, dll sehingga pemahaman saya akan investasi juga setipis daun saja hahaha

Ijinkan saya berbicara dari jalur bisnis. Berbicara bisnis maka kita juga berbicara tentang Penghasilan.
Berdasar itu, bisnis bisa dibagi menjadi bisnis active income dan
bisnis passive income. Arti sebenarnya active income adalah penghasilan ada ketika Anda aktif bekerja atau berbisnis. Sedangkan Passive Income adalah penghasilan terus berjalan walau Anda tidak aktif bekerja atau berbisnis.

Nah tentu seyogianya sebagai orang awam kita mendambakan bisnis yang bisa memberikan Passive Income kepada kita semua. Sebuah bisnis yang kita tidak perlu terlibat aktif, karena sistem membantu memutar roda bisnis sehingga income kita masuk terus menerus dan tidak berhenti.

Sebenarnya ada gak bisnis seperti itu ? Itulah yang menjadi tema saya pada artikel kali ini, 10 Bisnis yang bisa menghasilkan Passive Income bahkan anak kecil pun tahu hehehe.

Kalau anak kecil pun tahu maka harusnya kita semua bisa tahu dan bisa juga menjalankannya.

Apa saja 10 bisnis tersebut ? Mohon simak baik baik dan perhatikan tulisan yang ditebalkan dan memakai huruf besar frennn karena kuncinya disana hehehe


1. Bisnis Gunting Rambut yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt Johnny Andrean, Rudi Hadisuwarno, Raja Cukur, Lanang, dll

2. Bisnis Ayam Goreng yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt KFC, Texas Fried Chicken, Wendy's, dll

3. Bisnis Hambuger yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt Mc Donald, Mega Burger, dll

4. Bisnis Agen Asuransi yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt Pr-----, Pan----, All----

5. Bisnis Broker Properti yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt ERA, Century 21, LJHooker, Ray White, dll

6. Bisnis Pendidikan yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt : LP3I, Sempoa, Sakamoto, dll

7. Bisnis Pizza yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt : Pizza Hut, Domino Pizza, dll

8. Bisnis Roti yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt : Dunkin Donuts, Jco, dll

9. Bisnis Kopi yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt : Starbuck, Expresso, dll

10. Bisnis MLM yang DIJALANKAN DENGAN SISTEM spt : ----, ----, ----

Bisnis apapun bila bisa dibuatkan SISTEMnya maka berpotensi menghasilkan Passive Income untuk kita. Anda mau bisnis apa ? semua nya berkemungkinan frennn.

Mengapa harus dibuatkan SISTEM ?

Karena sesuatu yang di SISTEM kan bisa di UKUR.
Dan semua yang bisa di UKUR bisa di DUPLIKASI dan di TINGKATKAN.
Semua bisnis yang bisa di DUPLIKASI dan di TINGKATKAN maka bisnis tsb berpotensi PASSIVE INCOME.

Seperti yang dikatakan pelari Olimpiade Cathy Freeman di statement atas, "Saya beruntung memiliki support system yang terbaik. Tugas saya hanyalah berlari". 

Demikianlah seharusnya kita didalam menjalankan sistem. Gak usah banyak mikir ini itu, just follow the system saja lah.

Kembali ke Daftar 10 Bisnis diatas, untuk point kesepuluh sengaja saya kosongkan dengan tujuan agar Anda bisa mengisi dengan nama bisnis MLM Anda (klo dijalankan dengan SISTEM hehehe)

Tujuan keduanya adalah agar Anda berpikir sejenak apakah bisnis MLM Anda dijalankan dengan sistem ? Bila belum, apa tindakan yang Anda akan lakukan agar bisa "kembali ke jalan yang benar" ?

Maksud dijalankan dengan sistem adalah bahwa Bisnis ini akan berjalan dengan atau tanpa Anda ! Jadi dikondisi tsb, Anda tidak lagi menjadi pusat sistem namun sistem berproses dan berputar sendiri berdasarkan prinsip prinsip dasar yang disepakati bersama, malah Anda akan menjadi bagian kecil dari proses sistem yang dihasilkan.

"Pak, Support System di bisnis MLM kami sudah ada dan sudah running kok pak"

Maybe itu yang akan Anda ucapkan ke saya, namun beranikah Anda menantang diri Anda sendiri dengan satu tahun tidak aktif di sistem Anda dan melihat apakah bisnis Anda akan makin maju atau tidak ?

Bila makin maju maka saya salut dengan sistem Anda. Duplikasi sistem sudah berjalan dengan baik sekali dan saya ucapkan "Selamat !, Anda sudah menuju Passive Income."

Bila tidak maka Support System Anda hanyalah kedok agar kelihatan keren aja. Kelihatan ada menjalankan sistem untuk menarik member member pemula masuk ke bisnis MLM Anda dan ketika didalami akan ketahuan, ternyata hanya nama doank hehehe

Tantangan kedua yang saya berikan kepada Anda, coba Anda minta satu downline Anda di level ketiga kebawah dan tanyakan gimana caranya mereka menjelaskan peluang usaha bisnis Anda ataupun bagaimana target awal ketika seorang sudah bergabung di jaringan mereka.

Bila jawaban terlalu bervariasi dan melenceng dari apa yang diajarkan sistem maka sistem Anda belum berjalan dengan baik.

Jadi sebenar benarnya, kata kuncinya adalah "SISTEM". Bisnis yang mau dapat Passive Income harus dijalankan dengan sistem, suka atau tidak suka, itu sudah harga mati.

SISTEM akan kelihatan LAMBAT diawalnya.
SISTEM akan kelihatan OMSET KECIL diawalnya.
SISTEM akan kelihatan SUSAH DIJALANKAN diawalnya.
SISTEM akan kelihatan HABIS WAKTU DAN ENERGI diawalnya.

Namun SISTEM akan CEPAT bila sudah bergerak dan running di poros sistemnya.
Namun SISTEM akan ciptakan OMSET BESAR daripada yang pernah Anda lihat bila Duplikasi mulai terjadi dalam group Anda.
Namun SISTEM akan GAMPANG DIJALANKAN bila beberapa orang mau berkorban diawal dan membuktikan SISTEM tsb benar benar BEKERJA !
Namun SISTEM akan MEREGENERASI PEMIMPIN SELANJUTNYA bila Anda cukup sabar dan konsisten menjalankannya.

Benarkan Anak Kecil juga tahu kok bahwa Bisnis butuh System agar bisa Passive Income.

Apakah MLM Anda konsisten menjalankan Support System ?
Giliran Anda yang menjawabnya frennn ...

Semoga bermanfaat ! Salam Hebat Luar Biasa !

Erwin Tanes
www.thesuccessmessenger.com

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755


Rabu, 06 Mei 2015

Mitos Salah Anak Muda ttg MLM Part 2

"Sangat berbahaya orang yang tidak berpengetahuan, namun lebih berbahaya orang yang memiliki pengetahuan yang salah tentang sesuatu dan orang tersebut tidak menyadarinya" by Erwin Tanes

Di Artikel sebelumnya, kita telah banyak membahas sejarah MLM, baik di dunia dan Indonesia. Juga telah memberikan beberapa pandangan mengapa banya Anak Muda enggan menjalankan MLM. 

Tentunya Artikel ini harus berakhir dengan positif karena bukan salah anak mudanya, bukan juga salah bisnis MLMnya, bukan pula disalahkan Leader MLM. Kadang kala yang bermasalah hanya mengenai sudut pandang saja frennn. 

Bagaimana kita (anak muda) bisa melihat MLM dengan seutuhnya, jangan sepotong potong, seperti kisah sekelompok orang buta yang mencoba menebak bentuk dari seekor gajah. 

Ada yang menyentuh belalai gajah maka mengatakan gajah itu panjang seperti ular, ada yang menyentuh telinga gajah dan mengatakan gajah itu seperti daun teratai, ada yang menyentuh kaki gajah yang besar dan mengatakan gajah itu bentuknya seperti tiang. Soo bentuk yang benar gimana sih ???

Yah kalau masing masing orang buta tsb menyatukan informasi yang mereka kumpulkan, membuang bagian bagian informasi yang salah, dan mulai meraba raba seperti apa bentuk gajah setelah disatukan informasinya hehehe

Kali ini kita akan tuntas membahas dan memberikan solusi atas persepsi yang salah tsb.

1. MLM identik dengan Menjual dan saya tidak senang menjual

Semua bisnis adalah menjual. Bila ada sekelompok Anak Muda tidak senang menjual, sebenarnya ada yang harus diselidiki dulu. Apakah ketidak senangan menjual karena Tidak Nyaman Menjual (karena tidak pede) atau karena Tidak Mau Terikat Menjual sehingga tidak bisa freedom (bukankah MLM selalu mempromosikan bebas waktu)

Bila alasannya karena kepingin freedom dan tidak mau terus terusan menjual, maka bisnis MLM adalah bisnis tepat, hanya perlu menduplikasikan sistemnya saja dan produk MLM bisa untuk dipakai sendiri. Untuk bisa menduplikasikan sistemnya maka Anda harus MENJUAL Sistem dan Peluang Usahanya bukan ? Jadi tetap menjual frennn (dengan persepsi kata "menjual" yang lebih tepat)

Yahhh kalau ada member yang hobby menjual dan tidak terpikir menjalankan sistem dan jaringannya maka mereka harus siap saja dengan konsekuensi tidak bakalan freedom. Karena menjual masih terhitung aktif income !

Bila alasannya karena tidak PeDe menjual, maka perlu mengikuti beberapa kelas pelatihan dan motivasi untuk distributor pemula, supaya menjadi lebih skillful dan PeDe melakukan penjualan. 


2. MLM identik dengan Perkumpulan Orang Tua.

MLM adalah bisnis untuk semua kalangan, memang tidak dipungkiri Group Member yang Senior (maytbe diatas usia 35 tahun) kadang kala lebih banyak dari yang muda muda. Namun selagi kita fokus kepada group pribadi kita dan konsisten maka lambat laun komunitas anak muda akan terbentuk dengan sendirinya.

3. MLM tidak mendatangkan "Fast Money".

MLM memang tidak pernah janji "FAST MONEY". Penghasilan Anda akan meningkat seiring dengan peningkatan kapasitas diri, penambahan jaringan member baru, dan kualitas kepemimpinan Anda. 

Satu hal yang perlu dikaji, apa yang dimaksud dengan "FAST MONEY" ? Bila ada yang mengasumsikan dengan bonus gede diawal bergabung maka Bisnis MLM bisa kok memberikan hasil tersebut.

MLM bukanlah bisnis yang lambat memberikan hasil, contohnya saja beberapa Perusahaan MLM kini telah mulai merancang semacam "Program Fast Starter" dimana untuk member pemulanya bila mampu mengikuti programnya maka mereka akan mendapatkan penghasilan yang tidak kecil untuk seorang pemula.

4. MLM tidak Fleksibel dan mengikat (meeting melulu)

Jawaban saya Ya ! bila itu MLM jaman dahulu, jaman batu hehehe. Bisnis MLM sekarang semakin memberikan fleksibilitas tinggi. Tidak melulu harus meeting di kantor, bisa sharing di foodcourt, bisa di mall, setiap rumah dari member member bisa menjadi titik point perjumpaan.

Memang ada meeting yang harus teratur diikuti sesuai anjuran support sistem sehingga kita senantiasa bisa dicharge semangatnya, mengetahui promo baru perusahaan, dan sebagai ajang silahturahmi sesama member.

Selagi Meeting itu baik adanya untuk perkembangan pribadi dan bisnis Anda, maka saya sarankan jalankan saja frennn

5. MLM sudah ketinggalan jaman dan lambat.

Bila maksudnya adalah ketinggalan dari segi proses operationalnya maka bisa dijawab bahwa bisnis MLM adalah sama seperti bisnis konvensional lainnya. Semua bisnis jaman sekarang ini, memang teknologi dan internetlah yang selalu menjadi faktor utama yang bisa menambah nilai dari bisnis tsb. 

Beberapa perusahaan MLM sekarang ini mulai upgrade diri juga kok, mulai mengupdate teknologinya, mulai bertransformasi ke perusahaan yang lebih data based dan juga teknologi mindset. Ada juga yang sudah mulai ajarkan member membernya untuk berjualan online lewat social media.

6. MLM produknya tidak cocok untuk Anak Muda.

Bila diselidiki lebih dalam, anak muda tidak cocok dengan produk MLM bukan karena khasiat produknya gak bermanfaat bagi mereka mereka hanya karena tidak memahami keunggulan produk MLM tsb. 

Produk MLM akan cocok untuk segala usia karena Industri ini tidak mungkin akan berdiam diri dan hanya mengambil segmen pasar sempit di kategori orang dewasa atau senior. Padahal peluang banyak datang dari berbagai segmen pasar yang bervariatif.

Produk MLM biasanya kalau tidak supplemen, perawatan diri, kecantikan, atau fashion. Bisakah Anda berikan argumen bahwa produk tsb tidak dibutuhkan anak muda jaman sekarang ? 

7. Leader yang sukses di MLM banyak Orang Tua.

Leader MLM yang sukses terdiri dari beragam latar belakang. Tidak dipungkiri, beberapa perusahaan MLM Kuno (yang jarang upgrade program, jarang berbenah dan kreatif) memiliki sederetan leader MLM yang sukses di usia senior. Namun itu bukan berarti semua Leader yang sukses berbisnis MLM adalah yang usia senior hehehe.

Sudah mulai banyak kok contoh figur anak muda yang sukses di MLM. Nah apakah Anda mau menunggu sampai berjibun banyak anak muda Indonesia yang telah sukses di MLM, barulah Anda mau bertindak mengikuti jejak mereka ? 

Ataukah selagi pasar anak muda belum tergarap dengan baik maka Anda mau menjadi seorang Fast Starter dan Bertindak ?

Seperti kisah dua orang salesman sepatu yang dinas ke sebuah pulau di Afrika. Salesman pertama pulang dan melaporkan ke boss nya bahwa gak bisa jualan sepatu disana karena penduduk lokal punya budaya tidak memakai sepatu. 

Berbeda dengan salesman yang pertama, salesman yang kedua pulang dengan riang gembira dan informasikan ke boss nya bahwa pasar sepatu di pulau itu sangat bagus karena banyak orang belum pake sepatu.

Anda mau jadi yang mana ? Maka sangat cocoklah dengan statement diatas yang bertuliskan bahwa, "Punya Pengetahuan yang Salah akan SESUATU hal, itu lebih berbahaya daripada orang yang kagak berpengetahuan".

Semoga bermanfaat !

Erwin Tanes

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755

Jumat, 01 Mei 2015

Mitos Salah Anak Muda ttg MLM Part 1.

“Miracles happen everyday, change your perception of what a miracle is and you’ll see them all around you.” Jon Bon Jovi  

Berbicara tentang anak muda dan MLM, dan sebelum kita bercengkerama tentang mitos salah dari anak muda tentang MLM, ada baiknya kita meninjau terlebih dulu tentang sejarah MLM di Indonesia frennn.

Sejarah MLM di Dunia

MLM di dunia bermula di tahun 1886 di New York, oleh sebuah perusahaan parfum. Dulunya tidak dikenal skema MLM, hanya berupa direct selling. Menjual parfum langsung ke customer. Tahun 1939, perusahaan tersebut berganti nama menjadi AVON. 

Yes ...  Avon adalah perusahaan direct selling tertua di dunia. Sekarang perusahaan tsb sudah menjadi perusahaan global di lebih dari 50 negara. Sayang nasibnya beda di Indonesia, Avon menyerah setelah bersaing ketat dengan berbagai produk kosmetika, sehingga 2006 menutup pabrik dan operational di Indonesia.

Tahun 1930an, sebuah perusahaan supplemen memberikan komisi extra untuk tenaga penjualnya yang mau merekrut dan melatih tenaga penjual yang baru. Nah barulah di Tahun 1950an berdiri beberapa perusahaan supplemen yang memang berfokuskan memasarkan produknya melalui skema tenaga pemasaran berjenjang. Saat itulah nama Multi Level Marketing mulai dikenal.

Sejarah MLM di Indonesia

Sedangkan MLM di Indonesia dimulai sejak tahun 1980an dimana sebuah perusahaan lokal Indonesia memasarkan produknya melalui Skema Jaringan tsb. Mulailah saat itu satu persatu perusahaan MLM bertumbuh, baik itu perusahaan lokal maupun perusahaan asing yang membuka bisnisnya di Indonesia.

Puncak masa keemasan industri MLM ada di tahun 2000an dimana Indonesia baru saja melewati krisis moneter dan mulai bergeliat bangkit. Demikian juga banyak karyawan, pebisnis dan profesional yang sewaktu krisis terkena imbas dan lantas kemudian membanting setir menggeluti MLM serta berhasil.

Maka di jaman tersebut muncullah yang terkenal dengan istilah Pebisnis MLM atau Leader MLM. Figur sukses di Bisnis MLM terdapat di berbagai kalangan, dari usia muda sampe tua, dari kalangan anak muda, pengangguran, profesional bahkan sampe dokter dan guru menggeluti bidang ini.

Munculnya Era Internet dan Digital

Seiring dengan perkembangan teknologi dan jaman, muncullah era internet dan digital. Era ini juga terjadi di tahun 2000an sehingga memunculkan sebuah istilah baru yang disebut Pebisnis Online. Tambah lagi satu alternatif bisnis yang layak digeluti, selain MLM, Asuransi, Properti, Broker Saham, dsbnya.

Munculnya beberapa pesaing industri lain, memicu persaingan ketat dalam perekrutan member MLM. Apa yang ditawarkan MLM yaitu sebuah peluang untuk kaya, jugalah ditawarkan oleh banyak bisnis lain spt : bisnis online, asuransi, properti, broker saham, dsbnya.





Lifestyle sudah berubah

Dan berbarengan dengan masa tersebut, Leader Leader Muda yang sukses di Jaman Keemasan MLM di tahun 200an juga mulai berusia matang alias senior. Beberapa sudah menikah dan memiliki anak, beberapa masih lajang namun sudah matang dalam bisnis dan kehidupannya.

Lifestyle dan kenyamanan hidup sudah datang menghampiri mereka. Kebiasaan dalam membina jaringan anak anak muda mulai teralihkan dan bercabang dengan memikirkan omset untuk group bisnis pribadi. Tentu saja karena dasar utama  perhitungan bonus bagi Leader MLM adalah datang dari omset penjualan dan tidak semata mata dari rekrutmen saja.

Jiwa Pendobrak dan Penerobos Kesuksesan sudah berganti menjadi Jiwa yang Status Quo. Menjaga kestabilan dan pertumbuhan omset serta jaringan. Keberanian yang menggebu gebu dimasa muda sudah mulai teralihkan dengan menjaga keseimbangan.

Revolusi perlu dijalankan

Beberapa diantara mereka, ada yang cukup cerdik dengan mulai mengatur pembinaan kembali group anak muda di jaringannya. Kegiatan demi Kegiatan dijalankan untuk menggandeng anak muda.

Beberapa juga dibantu oleh perusahaan MLMnya yang juga sudah mulai mengendus bahwa bakalan terjadi permasalahan bila Generasi Anak Muda yang menjalankan MLM tergerus oleh semakin bervariatifnya pilihan untuk sukses di masa sekarang ini.

Yes, benar terjadi di Industri MLM di Indonesia. Anda cermati beberapa perusahaan MLM yang sudah usia senior dan coba Anda perhatikan, berapa banyak group anak muda didalam jaringan bisnis mereka ? Sangat sangat sedikit sekali frennn, bandingkan dengan beberapa perusahaan MLM baru, atau Maaf "Money Game", Group anak muda mereka bahkan lebih banyak hahahaha


Industri lain juga fokus jaringan

Fenomena ini tidak hanya terjadi di dunia MLM, di dunia Asuransi juga sama, ada beberapa perusahaan asuransi yang sangat senior umurnya, ternyata agen didalamnya kebanyakan sudah uzur usianya. Yah tentunya bisnis mereka hanya akan sepanjang usia agen asuransi mereka hahahah.

Beberapa perusahaan asuransi yang cerdik mulai membuat support system, melatih agen agennya, mengajarkan berbagai keahlian menjual, Tujuannya cuma satu, yaitu supaya regenerasi agen agen nya bisa tercipta dan bisnis mereka bisa long lasting.

Anda tentu tahu khan perusahaan asuransi yang mana ? 
Terus pertanyaannya, mereka belajar buat support system dari mana ?
Dari Industri MLM donk frennnn 


Jangan asal berubah

Kembali ke Industri MLM, Beberapa Perusahaan MLM sudah mulai bergerak, Program Promosi segera diubah, Teknologi mulai diperbaiki, Penghargaan untuk kesuksesan Leader Usia Muda juga dicanangkan, bahkan beberapa sudah mulai mencetuskan komunitas pengusaha muda di bisnis MLM nya. 

Ya... semua cukup membantu namun bukan segalanya untuk membangun komunitas anak muda tsb.

Harus ada perubahan mindset, revolusi mental, perubahan sudut pandang, dan tentu keberanian melakukan investasi ulang ke Group Anak Muda.

Perubahan yang seperti apakah yang dibutuhkan ?

Tidak ada jawaban mutlak terhadap pertanyaan tsb. Namun mungkin jawabannya bisa jadi adalah meluruskan beberapa Mitos Mitos yang Salah dari Anak Muda tentang MLM.

Beberapa Mitos yang Salah sbb :

1. MLM identik dengan Menjual dan saya tidak senang menjual

2. MLM identik dengan Perkumpulan Orang Tua.

3. MLM tidak mendatangkan "Fast Money".

4. MLM tidak Fleksibel dan mengikat (meeting melulu)

5. MLM sudah ketinggalan jaman dan lambat.

6. MLM produknya tidak cocok untuk Anak Muda.

7. Leader yang sukses di MLM banyak Orang Tua.

Bagaimana untuk meluruskan mitos mitos yang salah tsb ?
Saya tantang Anda, pebisnis MLM untuk menjawabnya hehehe

Semoga bisnis MLM Anda selalu berpondasikan jaringan dan tetap konsisten membina Group Anak Muda.

Cara boleh berubah, program boleh berbeda, strategi boleh bervariasi namun Prinsip MLM tetap sama sepanjang masa, yaitu "JARINGAN" ! Semoga bermanfaat .....

Salam Hebat Luar Biasa !

Erwin

*Penulis adalah seorang mantan Senior Regional Manager di sebuah Perusahaan MLM terkemuka di Indonesia. Sekarang beliau aktif memberikan pelatihan dan seminar diberbagai instansi pemerintahan dan perusahaan. Beliau juga aktif menulis artikel dan buku terutama tentang pengembangan diri. Beliau bisa dihubungi di nomor 0812 609 4755.